Bersama dengan brand otomotif lainnya, PT Sokonindo Automobile turut mendukung kegiatan pemerintah dalam mengembangkan ekosistem kendaraan listrik di Tanah Air dengan mengikuti kegiatan ‘Turing Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai’.
Acara yang diselenggarakan oleh Kementerian Perhubungan selama 7 – 11 November 2022 dari Jakarta menuju Bali tersebut salah satu tujuannya supaya kendaraan listrik semakin dikenal luas oleh masyarakan Indonesia.
Baca juga: Setelah GIIAS 2022, DFSK Gelora E Jadi Angkot JakLingko Sudirman-Thamrin
“Touring jarak jauh ini menjadi momen yang tepat untuk menunjukan kepada masyarakat terhadap penggunaan kendaraan listrik sudah bisa digunakan bahkan dari Jakarta menuju Bali. Bagi DFSK sendiri ini menjadi bukti kepada masyarakat bahwa pengembangan kendaraan listrik yang sudah dilakukan selama ini benar-benar cocok bagi kondisi serta kebutuhan di Indonesia,” ungkap Achmad Rofiqi, Marketing Head PT Sokonindo Automobile melalui keterangan resminya.
Sebagai informasi, pabrikan asal Negeri Tiongkok ini beberapa tahun ke belakang terus memperkenalkan berbagai teknologi kendaraan listrik, dan menjadi merek otomotif pertama di Indonesia yang memasarkan mobil listrik niaga muatan ringan, DFSK Gelora E.
Mobil berjenis van ramah lingkungan yang cocok digunakan untuk memenuhi kebutuhan usaha, DFSK Gelora E selain daripada melakukan uji coba perjalanan jarak jauh perdananya, dalam kegiatannya mobil listrik ini juga ikut memberikan edukasi kepada masyarakat yang ada di Surakarta, Jawa Tengah dan Jember, Jawa Timur. Masyarakat di kedua kota tersebut bisa secara langsung mencari informasi dan menggali lebih dalam mengenai berbagai manfaat dan keunggulan yang ditawarkan oleh kendaraan listrik.
Baca juga: Siap Gulingkan DFSK Glora E, Mitsubishi Tunggu Respon Pasar untuk Minicab MiEV
Perjalanan Jakarta – Bali DFSK Gelora E Minimal 4 Kali Ngecas
Melihat dari peta, Jakarta – Bali memiliki jarak tempuh sekitar 1.200 kilometer. Untuk diketahui, DFSK Gelora E secara spesifikasi dibekali dengan motor listrik tunggal berjeniskan permanent magnet synchronous motor yang dapat menghasilkan tenaga 60 Kw (81 PS) pada 9.000 rpm dengan torsi puncak 200 Nm dengan 2-type driving sequence.
Pasokan daya yang diperoleh, sumber tenaga listriknya disimpan melalui baterai lithium ion berkapasitas 42 kWh yang menurut New European Driving Cycle (NEDC) mampu menempuh jarak hingga 300 km dalam kondisi 100%.
Memiliki jarak tempuh maksimal hingga 300 kilometer, perjalanan Jakarta -Bali dengan jarak tempuh 1.200 kilometer, setidaknya DFSK Gelora E diharuskan melakukan pengecasan minimal sebanyak 4 kali.
Untuk mode pengisian baterainya, mobil ini memiliki dua cara, yakni quick charging dan standard charging. Dalam pengisian normal, untuk membuat baterai terisi penuh dibutuhkan waktu selama 8 jam. Jika melakukan pengecasan di tempat umum yang menyediakan layanan quick charge, untuk mengisi daya 20 hingga 80 persen butuh waktu 80 menit. Sedangkan 0 ke 100 persen selama 2,5 jam.
“Kami berharap dengan adanya turing kali ini akan semakin memasyarakatkan kendaraan listrik di Indonesia. Terlebih, kami yang mengikutsertakan DFSK Gelora E ini diharapkan bisa menunjukan bagaimana kemampuannya dalam menunjang mobilitas antar kota antar provinsi,” tutup Rofiqi.
Baca juga: Menghitung Biaya Perawatan DFSK Gelora E, Gak Sampai Rp2.500 Per Hari!